Sebuah pesawat penumpang jatuh di daerah pegunungan Kuba setelah sebelumnya pilot menyalakan tanda darurat. Pihak berwenang menyatakan tidak ada satupun yang selamat dari kecelakaan yang masih belum diketahui penyebabnya tersebut.
Menurut kantor berita Associated Press (AP), pesawat bernomor 883 milik maskapai AeroCaribbean Flight itu hendak menuju ibukota Kuba, Havana, dari kota Santiago de Kuba, Kamis malam 4 November 2010 waktu setempat. Pesawat yang membawa 61 penumpang dan tujuh awak pesawat itu jatuh di dekat desa Guasimal, provinsi Santi Spiritus.
Pada pernyataan yang dikeluarkan oleh petugas penerbangan sipil Kuba pada Jumat, 5 November 2010, tidak ada yang selamat dalam peristiwa naas tersebut.
Diantara para korban, 28 diantaranya adalah warga asing. Menurut daftar penumpang yang dikutip AP, mereka berasal dari Argentina, Meksiko, Belanda, Jerman, Austria, Prancis, Italia, Spanyol, Venezuela dan Jepang. Saat ini, tim penyelamat tengah berusaha mengevakuasi korban.
Pesawat berjenis ATR-72 twin turboprop ini adalah kapal yang digunakan dalam penerbangan rutin dua minggu sekali dari Port-au-Prince, Haiti, menuju Santiago de Cuba lalu ke Havana. Rencananya pesawat ini akan mendarat di Havana pada pukul 19.50, namun pada pukul 17.42 pilot melaporkan adanya situasi darurat. Menara pengawas Havana kehilangan kontak dengan pesawat semenjak itu.
Pemerintah Kuba telah mengirimkan dokter dan para pekerja medis ke lokasi insiden. Sementara itu, di bandara Havana, para keluarga korban menanti kabar mengenai kerabatnya.
“Sangat menyedihkan. Kami sangat khawatir. Ini sangat mengagetkan kami,” ujar salah satu kerabat korban Caridad Mercedes Gonzalea. Sampai berita ini dimuat, penyebab kecelakaan masih diselidiki.
sumber : VivaNews.com
0 komentar:
Posting Komentar